HKBP MENTENG. Sering persaingan dalam hidup ini memunculkan sisi negatif sehingga dalam menggapai tujuan tidak dengan kejujuran dan ketulusan, sebaliknya menjadi kejahatan. Namun apakah dunia pelayanan juga mengenal persaingan? Lalu bagaimana perasaan saudara atas keberhasilan pelayanan gereja lain ? Apakah saudara iri ? Atau ada perasaan tersaingi ? Tersinggung ?
Murid - murid yang diwakili oleh Yohanes menyatakan keheranan karena ada orang, di luar kedua belas murid, yang berhasil mengusir
setan dengan memakai nama Yesus. Bagaimana hal itu bisa terjadi ? Bukankah para murid memiliki hak monopoli dalam hubungan mereka
dengan Sang Guru ? Bukankah Yesus tidak menyuruh orang itu melakukannya sebagaimana Ia telah menyuruh kedua belas murid-Nya (Mrk. 3 :14-15)?
Atau mungkin keberhasilan orang itu dan kegagalan kesembilan murid yang lain yang justru mengganggu perasaan murid - murid Yesus ( Mrk. 9:18 ) ?
Meskipun demikian Yesus tidak ikut gusar. Yesus tidak keberatan bila orang itu memakai nama-Nya untuk mengusir setan. Dapat dipastikan bahwa
orang tersebut adalah orang yang percaya pada Yesus walau ia tidak termasuk murid. Artinya orang itu bukan musuh Yesus.
Yesus tidak mau para murid melihat pengusiran setan sebagai tindakan yang salah hanya karena orang itu tidak termasuk kedua belas murid. Karena
dengan menolong orang lain, sesungguhnya orang itu telah melakukan perintah Allah. Malah ia akan menerima upah karena kebaikan yang telah dilakukan (ayat 41).
Lalu bagaimana Yesus menegor murid. Pakailah tubuh dan pancaindra untuk kemulian Tuhan dan sukacita bagi sesama, lihat dan pahamilah pekerjaan baik yang diperbuat
orang lain untuk memuliakan Tuhan, semuanya itu baik, yang tidak baik adalah hati dan pikiran kita, maka Yesus berkata barang siapa menyesatkan salah satu dari
anak kecil yang percaya ini, batu kilangan diikatkan ke lehernya lalu ditenggelamkan (ayat 42). Karena itu, bila ada orang yang menyebabkan orang lain berdosa,
maka ia harus menerima ganjaran (ayat 42). Bahkan bila salah satu anggota tubuh kita menyebabkan kita berbuat dosa, Tuhan menyuruh kita untuk memenggal tangan,
mencungkil mata dan membuangnya.
Terdengar ekstrim ? Memang.
Namun apakah dengan memutilasi diri, maka kita langsung dapat mengontrol dosa ? Sesungguhnya dosa adalah masalah hati. Jika kita memotong tangan kanan, masih ada tangan
kiri yang dapat melakukan dosa. Dan jika memotong semua anggota tubuh, masih ada dan hati yang dapat berbuat dosa. Maka kita melihat bahwa sesungguhnya yang Tuhan inginkan
adalah keaktifan kita melawan segala sesuatu yang akan menjauhkan kita dari Tuhan.
Sebab percobaan datang melalui tangan dengan apa yang kita lakukan, melalui kaki
dengan tujuan kita pergi, dan melalui mata dengan apa yang kita lihat. Aktif melawan dosa sangat perlu kita lakukan , karena bila tidak, nerakalah yang akan menjadi
bagian kita (ayat 47). Untuk itu, orang Kristen perlu melatih diri, menguasai agar merasa tidak tersaingi, tidak iri hati, jangan tersinggung, karena dengan demikian
murid kehilangan upah imannya.
Di sini para murid berfungsi sebagai garam dunia yang membawa perubahan kepada dunia, garam melakukan tugasnya dengan baik, yaitu
merubah rasa enak, sehat, bebas kuman. Tugas pemberitaan firman Tuhan, yang kita sampaikan juga mengubah hidup orang yang mendengar, menjadi bertobat, percaya dan
mengikut Yesus, serta menikmati kasih sorgawi di dalam Kristus. Bukan sebaliknya membawa dosa.
Namun jika garam menjadi tawar, maka hasil yang diinginkan tak akan tercapai.
Begitu pula jika kita tidak memandang penting ujian dari Allah, kita bisa menjadi kebal,
sehingga ujian itu tidak lagi mendatangkan manfaat bagi kita. Maka bagi kita yang telah memiliki anugerah yang menyelamatkan, berdoalah senantiasa agar kita tidak
jatuh ke dalam dosa. Hiduplah dalam damai dan kasih dengan orang lain.
Jangan mencari hal - hal yang besar, tetapi hiduplah dengan kerendahan hati, rasa syukur.
Kita pun hendaknya jangan pernah berpikir bahwa hanya kita saja yang dapat melakukan yang baik di jemaat, dimasyarakat dan lingkungan kita. Atau kita berpikir bahwa
lebih baik bila orang lain bergabung dengan kita, karena akan lebih banyak yang bisa dilakukan. Ini adalah pikiran yang sempit.
Sebaiknya kita bersyukur atas
pelayanan dan pekerjaan baik, yang dilakukan orang lain. Hati - hatilah terhadap kecendrungan mencela pelayanan orang lain hanya karena mereka tidak termasuk aliran gereja
kita. Mungkin saja mereka melakukan kesalahan dalam beberapa hal. Namun ingatlah bahwa lebih baik jika suatu pelayanan dilakukan oleh orang lain daripada tidak sama sekali. Amin. HKBP MENTENG MEDAN.