
Jemaat HKBP Perkembangan datang berbondong-bondong memasuki gedung gereja dan beberapa tenda di luar gedung untuk mengikuti ibadah. Bersama-sama jemaat menyambut kedatangan rombongan prosesi Pimpinan HKBP, ibu Sekjen Br Sinambela, Ibu Kadep Koinonia Br Pangaribuan, Ibu Kadep Marturia Br Lumbangaol, Ibu Kadep Diakonia Br Pardede, Ketua Umum Pantia, Praeses HKBP Distrik VI Dairi Pdt Sunggul Sirait dan ibu, Pendeta Ressort HKBP Perkembangan Pdt Nikson Siburian,MTh dan ibu, para pelayan distrik Dairi, beberapa Kabiro, dan Bendahara Umum HKBP dari Kantor Pusat HKBP, diikuti rombongan peserta yang akan menerima tahbisan, dari kediaman Keluarga Situmorang/R Br Silalahi yang dikawal oleh pihak kepolisian, pengibar bendera warna-warni, dan pemain alat musik tiup terompet.
Di depan pintu gereja sebelum Ompui Ephorus menerima pengalungan bunga dari Anak Sekolah Minggu Leni Siburian dan Theo Simanjuntak, salah seorang jemaat lanjut usia menghampirinya dan meminta didoakan. Ompui dengan lembut menumpangkan kedua tangannya di atas kepala ibu itu dan mendoakannya. Jemaat yang menyaksikannya terharu melihat kejadian ini dan memuliakan nama Tuhan. Ibadah dilayani oleh Sekjen sebagai liturgis dan Ompui Ephorus sebagai pengkhotbah, Pdt Nikson Siburian sebagai pendoa syafaat.
Beberapa paduan suara turut melayani dalam ibadah ini seperti koor pelayan penuh waktu distrik dan keluarga, koor parompuan HKBP Sidikalang III, koor parhobas Kantor Pusat HKBP, dan dari 57 pelayan yang menerima tahbisan.
Dalam terang firman Tuhan, Josua 24: 1-2a + 14-18, Ompui menekankan aplikasi renungan kepada 57 calon pelayan dengan uraian tugas dan fungsi pelayanannya masing- masing. Masa pelayanan yang akan dihadapi ke depannyaakan lebih memperlihatkan kualitas pelayanan secara pribadi. Selain menetapkan dengan tahbisan, Tuhan telah menyertai setiap pelayannya untuk melayani umat-Nya. Selain itu, Ompui melalui terang firman Tuhan juga memberikan tuntunan kepada jemaat yang mengikuti ibadah mengenai arti dan makna sebuah keluarga yang patut meneladani peran Yosua di tengah keluarganya. Ia beserta isi rumahnya memilih untuk beribadah kepada Tuhan. Ada sebuah keharmonisan keluarga yang tidak ternilai harganya, berdoa bersama, bercerita bersama, makan bersama, dan lainnya. Pada kesempatan bersama seperti demikian merupakan waktu yang tepat untuk memberikan bimbingan bagi keluarga, menasehati, dan memahami keluarga. Bagi Ompui, di adat Batak mengenai dipersilakan makan ketika mengunjungi salah satu rumah orang Batak itu selain bernilai kekerabatan, juga memiliki nilai spiritual.
Usai menyampaikan firman Tuhan, 57 calon pelayan, 1 Calon Guru Huria, 42 Calon Bibelvrouw, 14 Calon Diakones, bersiap maju ke depan untuk menerima tahbisan dari Tuhan melalui Ompui Ephorus. Dengan ketentuan yang telah dibinadi hari sebelumnya, mereka maju dengan penuh penyerahan diri kepada Tuhan. Jemaat dengan seksama dan khidmat menyaksikan secara langsung penahbisan pelayan.
Dalam kata sambutannya mewakili 57 pelayan, Bibelvrouw Fitah Sinaga menceritakan beberapa rangkuman perjalanan mereka mulai dari kuliah, mengikuti Latihan Persiapan Pelayanan, hingga momen penerimaan tahbisan ini. Banyak kisah, banyak pengalaman yang dapat menjadi bekal untuk melanjutkan perjalanan pelayanan. Ia juga mengucapkan terima kasih kepada pimpinan HKBP dan para pelayan HKBP yang bersedia membimbing mereka di masa praktek hingga menghasilkan sebuah karakter yang khas dalam diri mereka, juga kepada panitia yang telah bersedia menjadi tuan rumah untuk penahbisan.
Ketua Umum Panitia, yang juga Bupati Dairi KRA Jhonny Sitohang Adinegoro dalam kata sambutannya mengucapkan banyak terima kasih atas kesempatan yang diberikan kepada Pimpinan HKBP untuk menjadi tuan rumah penahbisan ini dan atas nama masyarakat ia mengucapkan selamat datang di Kabupaten Dairi. Selain itu, ia meminta secara langsung kepada Pimpinan HKBP untuk tempat penahbisan pendeta pada 2016 di Kabupaten Dairi, tepatnya di HKBP Lae Hole. Kepada 57 pelayan, ia memesankan sebagai jemaat, agar benar-benar berkredibilitas sebagai seorang pelayan yang dapat mengajar dan menjadipanutan secara moral mulai dari sekolah minggu, remaja-pemuda, kaum bapa, kaum ibu, dan lansia. Secara langsung, ia pun mengajukan kepada Pimpinan HKBP untuk menempatkan salah seorang pelayan di HKBP Perkembangan untuk mengajar jemaat demi kemajuan pelayanan. Mewakili jemaat, Bapak Siregar, mengajak jemaat yang hadir untuk melihat sekilas sejarah HKBP Perkembangan sehingga patut mengucap syukur atas pekerjaan tangan Tuhan. “Kiranya kita tetap satu, baik di keluarga, juga di jemaat dalam pelayanan apapun di gereja dan masyarakat,” pungkasnya.
Penahbisan Diakones HBKP Mewakili pelayan tahbisan, Diakones Rosmauli Hutahaean, mengucap syukur kepada Tuhan dan menyatakan kebanggaannya atas pelayanan gereja tuan rumah yang melibatkan semua generasi. Ia berpesan kepada 57 pelayan untuk tetap setia dalam pelayanan, penuh kasih, terus belajar untuk membenahidiri.
Mewakili unsur Muspida, Kapolres Dairi pun mengucap syukur atas kegiatan ini dan ia bangga, juga masyarakat, karena boleh dilaksanakan di Kabupaten Dairi. Kebanggannya juga diceritakan dengan mengisah ulangkan pertanyaan Ompui Ephorus kepada Anak Sekolah Minggu yang mengalungkan bunga, dengan pertanyaan cita-cita si anak dan dijawab keinginannya menjadi seorang polisi. Menggunakan idiom bahasa Jawa, Kapolres mengatakan: “HKBP Menjadi Murup.” Kata murup berarti menyala, terang (bagi seluruh dunia).
Dari Pimpinan HKBP, Kadep Marturia juga mengucap syukur atas diselenggarakannya penahbisan ini, yang terhitung tahbisan kali ketiga yang diadakan di Kabupaten Dairi. Mewakili pimpinan lainnya, atas nama Ephorus, Kadep Marturia juga menyatakan kesediaan atas diselenggarakannya penahbisan pendeta pada 2016 di Kabupaten Dairi ini. Kadep Marturia juga mengingatkan kembali akan diselenggarakannya Pesta Puncak Tahun Perempuan HKBP pada 28-29 November 2015 di Pematangsiantar. Kepada 57 pelayan, Kadep Marturia menguatkan untuk lebih menempa diri dengan berbagai tantangan yang akan dihadapi bersama sebagai pelayan terutama di zaman bebas ini, juga di era komunikasi ini.
Usai ibadah, panitia mengadakan acara ramah tamah dan hiburan. Pimpinan HKBP, Ketua Umum Panitia, dan jemaat yang hadir mengikuti kegiatan di luar gedung gereja. Setelahnya, Pimpinan HKBPdan staf dari Kantor Pusat HKBP mendapat jamuan makan malam di tempat yang telah disediakan oleh Bupati.
Hingga keesokan harinya, Senin (24/8), Pimpinan HKBP, Praeses HKBP Distrik Dairi juga ibu, staf dari Kantor Pusat HKBP, beberapa pelayan distrik dan ibu secara langsung mendapat jamuan sarapan di rumah dinas Bupati dan diundang untuk ke kebun melihat hasil buah dan menuju kebun yang berisikan pepohonan jeruk dan buahnya yang dipandu langsung oleh ibu Bupati Br Sianturi.
Dipimpin langsung oleh Sekjen, para pelayan yang hadir berdoa mengucap syukur atas kebesaran Tuhan terhadap hasil tanah yang subur dan rezeki yang diberikan-Nya. Tidak lama berselang setelah memetik buah jeruk, para pelayan kembali ke tempat masing-masing (Sumber: http://hkbp.or.id/index.php/2015/08/25/penahbisan-guru-huria-bibelvrouw- diakones-berjalan-khidmat-dan-meriah/)
Dalam terang firman Tuhan, Josua 24: 1-2a + 14-18, Ompui menekankan aplikasi renungan kepada 57 calon pelayan dengan uraian tugas dan fungsi pelayanannya masing- masing. Masa pelayanan yang akan dihadapi ke depannyaakan lebih memperlihatkan kualitas pelayanan secara pribadi. Selain menetapkan dengan tahbisan, Tuhan telah menyertai setiap pelayannya untuk melayani umat-Nya. Selain itu, Ompui melalui terang firman Tuhan juga memberikan tuntunan kepada jemaat yang mengikuti ibadah mengenai arti dan makna sebuah keluarga yang patut meneladani peran Yosua di tengah keluarganya. Ia beserta isi rumahnya memilih untuk beribadah kepada Tuhan. Ada sebuah keharmonisan keluarga yang tidak ternilai harganya, berdoa bersama, bercerita bersama, makan bersama, dan lainnya. Pada kesempatan bersama seperti demikian merupakan waktu yang tepat untuk memberikan bimbingan bagi keluarga, menasehati, dan memahami keluarga. Bagi Ompui, di adat Batak mengenai dipersilakan makan ketika mengunjungi salah satu rumah orang Batak itu selain bernilai kekerabatan, juga memiliki nilai spiritual.
Usai menyampaikan firman Tuhan, 57 calon pelayan, 1 Calon Guru Huria, 42 Calon Bibelvrouw, 14 Calon Diakones, bersiap maju ke depan untuk menerima tahbisan dari Tuhan melalui Ompui Ephorus. Dengan ketentuan yang telah dibinadi hari sebelumnya, mereka maju dengan penuh penyerahan diri kepada Tuhan. Jemaat dengan seksama dan khidmat menyaksikan secara langsung penahbisan pelayan.
Dalam kata sambutannya mewakili 57 pelayan, Bibelvrouw Fitah Sinaga menceritakan beberapa rangkuman perjalanan mereka mulai dari kuliah, mengikuti Latihan Persiapan Pelayanan, hingga momen penerimaan tahbisan ini. Banyak kisah, banyak pengalaman yang dapat menjadi bekal untuk melanjutkan perjalanan pelayanan. Ia juga mengucapkan terima kasih kepada pimpinan HKBP dan para pelayan HKBP yang bersedia membimbing mereka di masa praktek hingga menghasilkan sebuah karakter yang khas dalam diri mereka, juga kepada panitia yang telah bersedia menjadi tuan rumah untuk penahbisan.
Ketua Umum Panitia, yang juga Bupati Dairi KRA Jhonny Sitohang Adinegoro dalam kata sambutannya mengucapkan banyak terima kasih atas kesempatan yang diberikan kepada Pimpinan HKBP untuk menjadi tuan rumah penahbisan ini dan atas nama masyarakat ia mengucapkan selamat datang di Kabupaten Dairi. Selain itu, ia meminta secara langsung kepada Pimpinan HKBP untuk tempat penahbisan pendeta pada 2016 di Kabupaten Dairi, tepatnya di HKBP Lae Hole. Kepada 57 pelayan, ia memesankan sebagai jemaat, agar benar-benar berkredibilitas sebagai seorang pelayan yang dapat mengajar dan menjadipanutan secara moral mulai dari sekolah minggu, remaja-pemuda, kaum bapa, kaum ibu, dan lansia. Secara langsung, ia pun mengajukan kepada Pimpinan HKBP untuk menempatkan salah seorang pelayan di HKBP Perkembangan untuk mengajar jemaat demi kemajuan pelayanan. Mewakili jemaat, Bapak Siregar, mengajak jemaat yang hadir untuk melihat sekilas sejarah HKBP Perkembangan sehingga patut mengucap syukur atas pekerjaan tangan Tuhan. “Kiranya kita tetap satu, baik di keluarga, juga di jemaat dalam pelayanan apapun di gereja dan masyarakat,” pungkasnya.
Penahbisan Diakones HBKP Mewakili pelayan tahbisan, Diakones Rosmauli Hutahaean, mengucap syukur kepada Tuhan dan menyatakan kebanggaannya atas pelayanan gereja tuan rumah yang melibatkan semua generasi. Ia berpesan kepada 57 pelayan untuk tetap setia dalam pelayanan, penuh kasih, terus belajar untuk membenahidiri.
Mewakili unsur Muspida, Kapolres Dairi pun mengucap syukur atas kegiatan ini dan ia bangga, juga masyarakat, karena boleh dilaksanakan di Kabupaten Dairi. Kebanggannya juga diceritakan dengan mengisah ulangkan pertanyaan Ompui Ephorus kepada Anak Sekolah Minggu yang mengalungkan bunga, dengan pertanyaan cita-cita si anak dan dijawab keinginannya menjadi seorang polisi. Menggunakan idiom bahasa Jawa, Kapolres mengatakan: “HKBP Menjadi Murup.” Kata murup berarti menyala, terang (bagi seluruh dunia).
Dari Pimpinan HKBP, Kadep Marturia juga mengucap syukur atas diselenggarakannya penahbisan ini, yang terhitung tahbisan kali ketiga yang diadakan di Kabupaten Dairi. Mewakili pimpinan lainnya, atas nama Ephorus, Kadep Marturia juga menyatakan kesediaan atas diselenggarakannya penahbisan pendeta pada 2016 di Kabupaten Dairi ini. Kadep Marturia juga mengingatkan kembali akan diselenggarakannya Pesta Puncak Tahun Perempuan HKBP pada 28-29 November 2015 di Pematangsiantar. Kepada 57 pelayan, Kadep Marturia menguatkan untuk lebih menempa diri dengan berbagai tantangan yang akan dihadapi bersama sebagai pelayan terutama di zaman bebas ini, juga di era komunikasi ini.
Usai ibadah, panitia mengadakan acara ramah tamah dan hiburan. Pimpinan HKBP, Ketua Umum Panitia, dan jemaat yang hadir mengikuti kegiatan di luar gedung gereja. Setelahnya, Pimpinan HKBPdan staf dari Kantor Pusat HKBP mendapat jamuan makan malam di tempat yang telah disediakan oleh Bupati.
Hingga keesokan harinya, Senin (24/8), Pimpinan HKBP, Praeses HKBP Distrik Dairi juga ibu, staf dari Kantor Pusat HKBP, beberapa pelayan distrik dan ibu secara langsung mendapat jamuan sarapan di rumah dinas Bupati dan diundang untuk ke kebun melihat hasil buah dan menuju kebun yang berisikan pepohonan jeruk dan buahnya yang dipandu langsung oleh ibu Bupati Br Sianturi.
Dipimpin langsung oleh Sekjen, para pelayan yang hadir berdoa mengucap syukur atas kebesaran Tuhan terhadap hasil tanah yang subur dan rezeki yang diberikan-Nya. Tidak lama berselang setelah memetik buah jeruk, para pelayan kembali ke tempat masing-masing (Sumber: http://hkbp.or.id/index.php/2015/08/25/penahbisan-guru-huria-bibelvrouw- diakones-berjalan-khidmat-dan-meriah/)